1.7 Tangga nada (scale)
Lagu di atas salah satu contoh penggunaan tangga nada yangterdiri dari 5 nada (pentatonik) yaitu:
1.7.1 Tangga Nada Mayor (Major Scale)
Tangga Nada C mayor (Natural)
1.7.2Tangga Nada G mayor (1#)
Untuk membentuk tangga nada baru, tetrachord kedua menjadi tetrachord pertama kemudian dilanjutkan nada berikutnya dengan
iterval jarak seperti yang telah ditentukan.
G A B C menjadi tetrachord pertama kemudian dilanjutkan nada berikutnya yaitu D E F G. Nada E ke F berjarak ½ padahal jarak nada ke 6 ke 7 adalah 1 sehingga nada ke 7 harus dinaikkan ½ supaya jarak menjadi 1. Sedangkan jarak F ke G yang semula 1 setelah F menjadi Fis jaraknya menjadi ½., seperti notasi diatas. Karena dalam tangga nada G mayor terdapat 1 nada yang diberikan tanda kres yaitu nada F, maka tangga nada ini juga disebut tangga nada 1 kres.
1.7.3 Tangga Nada D mayor (2#)
Untuk membentuk tangga nada berikutnya, prinsipnya sama dengan pembuatan tangga nada diatas. Tetrachord ke dua dari tangga nada G mayor yaitu: D E Fis G menjadi tetrachord pertama.
1.7.4 Tangga Nada A mayor (3#)
1.7.5 Tangga Nada E mayor (4#)
1.7.6 Tangga Nada B mayor (5#)
1.7.7 Tangga Nada Fis mayor (6#)
1.7.8 Tangga Nada Cis mayor (7#)
1.7.9 Tangga nada F mayor (1 b)
1.7.10 Tangga nada Bes mayor (2 b)
1.7.11 Tangga nada Es mayor (3 b)
1.7.12 Tangga nada As mayor (4 b)
1.7.13 Tangga nada Des mayor (5 b)
1.7.14 Tangga nada Ges mayor (6 b)
1.7.15 Tangga nada Ces mayor (7 b)
Tangga nada di atas secara teoretis masih lebih banyak lagi macamnya, tetapi apabila kita cermati sebenarnya implementasinya dalam praktek bermain musik terdapat kesamaan. Misalnya: Tangga nada Cis enharmonik dengan tangga nada Des Tangga nada Fis enharmonik dengan tangga nada Ges Tangga nada Ces enharmonik dengan tangga nada B
1.7.16 Tangga nada F mayor (1 b)
aku sayang kamu selamanya. Sampai kapan pun itu tak akan terhapus……………..
hahahah’